Connect with us

Banjarbaru

9 Lifter Muda Siap Harumkan Kalsel di Popnas XVII

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Kontingen Cabang Olahraga Angkat Besi Kalimantan Selatan (Kalsel) siap menunjukkan kekuatan dan teknik terbaiknya pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII Tahun 2025 yang berlangsung di Jakarta, 1–10 November 2025.

Pelatih Angkat Besi POPNAS Kalsel, Suyati mengungkapkan, bahwa persiapan timnya telah dilakukan secara konsisten melalui program latihan rutin yang menjadi bagian dari keseharian para atlet.

Menurutnya, menjelang kompetisi nasional ini, tim hanya menyesuaikan pola latihan agar sesuai dengan kondisi menjelang pertandingan. “Kami tidak ada istilah latihan khusus untuk POPNAS, karena anak-anak memang rutin berlatih setiap hari. Program latihan sudah terencana, tinggal menyesuaikan intensitasnya agar tidak terlalu berat menjelang kompetisi,” kata Suyati, Sabtu (1/11/2025).

Ia mengatakan Kalsel akan menurunkan sembilan lifter yang terdiri dari atlet putra dan putri, masing-masing turun di sembilan kelas berbeda.

Suyati menjelaskan, awalnya tim berencana membawa sepuluh atlet, namun satu lifter terpaksa tidak diberangkatkan karena alasan kebugaran dan kesiapan mental.

“Awalnya sepuluh orang, tapi satu atlet kami putuskan tidak berangkat karena kondisi fisiknya belum pulih sepenuhnya. Dari pada memaksakan, lebih baik kami fokus dengan yang benar-benar siap,” jelasnya.

Untuk kategori putri, Kalsel akan turun di kelas 44 kg, 48 kg, 58 kg, dan 64+ kg. Sementara untuk putra, lifter Kalsel akan bertanding di kelas 56 kg, 61 kg, 65 kg, 71 kg, dan 79 kg.

Mengenai target, Suyati menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terbebani dengan angka-angka medali, melainkan fokus menampilkan performa maksimal di setiap angkatan.

“Target utama kami sederhana saja, yaitu menunjukkan kemampuan terbaik. Kalau bisa angkat lebih baik dari latihan, itu sudah pencapaian luar biasa,” ujarnya optimistis.

Dengan semangat tinggi dan persiapan matang, kontingen angkat besi Kalsel siap mengibarkan bendera Banua di panggung nasional, membawa harapan besar untuk menambah pundi-pundi medali bagi Kalimantan Selatan di POPNAS XVII Jakarta. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Banjarbaru

Dekranasda Kalsel Dorong Inovasi dan Kolaborasi Pengrajin

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus memperkuat perannya dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Hal ini ditunjukkan melalui penyelenggaraan Workshop Wirausaha Kerajinan yang dirangkai dengan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dekranasda Kalimantan Selatan, yang digelar dengan melibatkan seluruh pengurus kabupaten/kota serta pelaku usaha kerajinan di Banua.

Kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas pelaku kerajinan sekaligus menyatukan langkah strategis antar-Dekranasda se-Kalimantan Selatan dalam memajukan sektor ekonomi kreatif daerah.

Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Selatan, Fathul Jannah, dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk mengangkat potensi kerajinan khas daerah agar memiliki daya saing dan karakter lokal yang kuat.

“Kita ingin produksi kerajinan di masing-masing kabupaten dan kota tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga mampu membantu menggerakkan ekonomi masyarakat di wilayahnya,” ujar Fathul Jannah.

Ia menambahkan bahwa kegiatan workshop dan Rakorda ini menjadi momen penting untuk menyatukan langkah serta memperkuat koordinasi antar-pengurus dalam mengembangkan industri kerajinan di Kalimantan Selatan.

“Kegiatan ini bukan hanya pertemuan rutin, melainkan kesempatan untuk menyatakan langkah, menegaskan misi, dan memperkuat sinergi agar setiap daerah dapat menemukan ciri khas serta keunggulan masing-masing,” ucapnya, Senin (3/11/2025).

Menurutnya, tantangan pengembangan kerajinan di era modern tidak hanya soal keterampilan, tetapi juga kemampuan beradaptasi terhadap pasar dan teknologi. Oleh karena itu, Dekranasda berkomitmen untuk terus mendorong inovasi, memanfaatkan platform digital, serta memperluas jejaring pemasaran produk lokal agar bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

“Mari kita terus berinovasi, berkolaborasi, dan bekerja dengan hati untuk memajukan kerajinan dan kewirausahaan kita. Semoga kegiatan ini membawa kebaikan, inspirasi, dan semangat baru bagi seluruh pengrajin di Kalimantan Selatan,” pungkasnya.

Workshop Wirausaha Kerajinan dan Rakorda Dekranasda Kalsel ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat sinergi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan Dekranasda. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir pengrajin-pengrajin tangguh yang mampu menjaga warisan budaya lokal sekaligus menghadirkan produk unggulan yang berdaya saing tinggi. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Banjarbaru

Ekspor Kalsel September 2025 Catat US$782,15 Juta

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis nilai ekspor barang asal Kalimantan Selatan September 2025 mencapai US$782,15 juta atau turun 18,24 persen dibanding nilai ekspor Agustus 2025 yang sebesar US$956,69 juta. Jika dibandingkan dengan nilai ekspor September 2024 yang mencapai US$1.045,94 juta, nilai ekspor September 2025 ini turun sebesar 25,22 persen.

“Ekspor terbesar Kalimantan Selatan September 2025 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 digit disumbangkan oleh kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$694,11 juta. Nilai tersebut mengalami penurunan, yaitu sebesar 6,58 persen dibandingkan ekspor Agustus 2025 yang sebesar US$742,99 juta. Pada urutan kedua adalah kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang menyumbang ekspor sebesar US$44,07 juta, turun sebesar 74,14 persen dibandingkan ekspor Agustus 2025 yang mencapai US$170,46 juta. Sementara itu, di urutan ketiga adalah kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan nilai US$16,30 juta, naik sebesar 11,25 persen dibandingkan ekspor Agustus 2025 yang mencapai US$14,65 juta,” kata Mukhamad Mukhanif, Banjarbaru, Senin (3/11/2025).

Berdasarkan kontribusinya terhadap total ekspor September 2025, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 88,74 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) dan kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan kontribusi masing-masing sebesar 5,63 persen dan 2,08 persen.

“Nilai impor Kalimantan Selatan pada September 2025 mencapai US$158,34 juta. Nilai ini naik sebesar 38,66 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2025 yang sebesar US$114,19 juta. Bila dibandingkan dengan nilai impor September 2024 yang mencapai US$102,83 juta, maka nilai impor September 2025 ini naik sebesar 53,97 persen,” kata Hanief.

Hanief pun menjelaskan, lima kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi pada September 2025 yang masuk ke Kalimantan Selatan adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$86,32 juta dengan kontribusi sebesar 54,51 persen; diikuti kelompok kapal, perahu dan struktur terapung senilai US$35,86 juta dengan kontribusi sebesar 22,65 persen; kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) senilai US$28,52 juta dengan kontribusi sebesar 18,01 persen; kelompok mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) senilai US$1,58 juta dengan kontribusi sebesar 1,00 persen; dan kelompok barang dari besi dan baja (HS 73) senilai US$1,37 juta dengan kontribusi sebesar 0,86 persen dari total impor September 2025. Nilai total kelima komoditas terbesar tersebut adalah US$153,64 juta dengan kontribusi sebesar 97,03 persen dari total impor September 2025.Nilai ini naik sebesar 40,85 persen dibandingkan total kelimanya pada Agustus 2025 yang sebesar US$109,08 juta.

“Impor Kalimantan Selatan pada September 2025 menurut negara asal tertinggi adalah dari Tiongkok dengan nilai US$63,18 juta, naik sebesar 70,83 persen dibandingkan pada Agustus 2025 yang sebesar US$36,99 juta. Kemudian diikuti oleh impor dari Singapura yang mencapai US$57,19 juta, disusul impor dari India dengan nilai US$26,51 juta, impor dari Malaysiasebesar US$9,30 juta, dan impor dari Jerman sebesar US$0,67 juta,” ujar Hanief (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Banjarbaru

Pemprov Kalsel Dorong Kolaborasi Atasi Permukiman Kumuh

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Dalam upaya mempercepat penanganan kawasan permukiman kumuh, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penerapan Collaborative Government dalam Penataan Kawasan Permukiman Kumuh, dihadiri perwakilan pemerintah pusat dan daerah.

Rakor yang dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinas Perkim Provinsi Kalsel, Mursyidah Aminy, turut didampingi oleh Sekretaris Dinas, Rusidah.

Dalam sambutannya, Mursyidah menegaskan pentingnya sinergi antarlevel pemerintahan dalam menuntaskan persoalan kawasan kumuh yang masih menjadi tantangan di sejumlah daerah di Kalsel.

“Rakor kali ini merupakan upaya bersama untuk menyamakan pemahaman terkait penanganan kawasan kumuh di Provinsi Kalimantan Selatan. Kami berkomitmen mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,” kata Mursyidah, Senin (3/11/2025).

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Dinas Perkim Provinsi Jawa Barat, yang membagikan pengalaman dan strategi sukses dalam penanganan kawasan kumuh secara kolaboratif.

Rakor juga diikuti oleh perwakilan Dinas Perkim kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, yang diharapkan mampu membawa hasil koordinasi ini menjadi langkah nyata di lapangan.

“Melalui kegiatan ini, Dinas Perkim Kalsel berharap program peningkatan kualitas dan penanganan kawasan kumuh dapat terintegrasi secara optimal, sehingga mampu menciptakan lingkungan yang lebih tertata, sehat, dan layak huni bagi masyarakat Banua,” ujarnya. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Banjarbaru

Dekranasda Kalsel Genjot Transformasi Kerajinan Digital

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Selatan terus memperkuat komitmennya dalam memajukan sektor kerajinan daerah melalui penyelenggaraan Workshop Wirausaha Kerajinan yang dirangkai dengan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dekranasda Kalimantan Selatan.

Kegiatan yang mempertemukan para pengrajin, pengurus Dekranasda kabupaten/kota, serta pemangku kepentingan lintas sektor ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha sekaligus menyusun arah strategis pengembangan ekonomi kreatif daerah.

Ketua Dekranasda Provinsi Kalsel, Fathul Jannah, yang diwakili oleh Ketua Harian Dekranasda Kalsel, Abdul Rahim, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna mendalam karena menggabungkan dua agenda besar yang saling melengkapi.

“Kegiatan hari ini ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Workshop wirausaha kerajinan menjadi ruang penguatan kapasitas bagi para pengrajin, sementara Rakorda menjadi wadah menyatukan langkah dan sinergi organisasi dalam merumuskan arah kebijakan strategis,” ujar Abdul Rahim dalam sambutannya di Banjarbaru, Senin (3/11/2025).

Menurutnya, Kalimantan Selatan memiliki potensi luar biasa di sektor kerajinan. Mulai dari sasirangan khas Banua yang sarat filosofi dan menjadi identitas budaya, batu permata dan perhiasan khas, hingga kerajinan anyaman, kayu, bambu, serta produk ramah lingkungan yang dihasilkan dari kreativitas tinggi para perajin lokal.

“Semua itu adalah kebanggaan daerah yang bukan hanya memiliki nilai seni, tetapi juga nilai ekonomi tinggi bila dikelola dengan baik. Namun, potensi besar ini juga menghadapi tantangan, mulai dari keterampilan manajemen dan desain yang perlu ditingkatkan, keterbatasan akses pasar, hingga regenerasi pengrajin muda,” lanjutnya.

Karena itu, ia mengajak seluruh pengurus Dekranasda di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk lebih dekat dengan para pengrajin — tidak hanya memberi arahan dari jauh, tetapi mendampingi mereka dari tahap pelatihan, produksi, hingga pemasaran.

“Dekranasda harus menjadi rumah besar bagi para pengrajin — tempat mereka mendapatkan pembimbingan, dukungan, dan motivasi. Kita harus menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi, antara kreativitas dan nilai ekonomi,” tegas Abdul Rahim.

Melalui forum Rakorda, ia juga berharap terbangunnya kesepahaman dalam menyusun kebijakan dan program yang berorientasi pada pemberdayaan dan keberlanjutan. Beberapa langkah strategis yang diharapkan lahir dari kegiatan ini antara lain program pelatihan berkelanjutan, sinergi dengan dinas teknis dan sektor swasta, promosi produk di tingkat nasional dan internasional, pemanfaatan teknologi digital, serta pemberdayaan generasi muda pengrajin.

“Kegiatan hari ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan wujud nyata komitmen kita untuk terus menumbuhkan ekonomi kreatif daerah melalui pemberdayaan pengrajin dan wirausaha kerajinan. Dari forum ini, semoga lahir ide-ide segar, kolaborasi baru, dan semangat baru untuk memajukan kerajinan Banua,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata Dekranasda Kalsel dalam menggerakkan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal — menggabungkan kearifan tradisi dan kekuatan inovasi digital untuk memperluas peluang usaha sekaligus menjaga warisan budaya Banua agar tetap lestari dan berdaya saing. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Banjarbaru

Dekranasda Kalsel Perkuat Daya Saing IKM Lokal

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya memperkuat daya saing pelaku industri kecil dan menengah (IKM) daerah. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Workshop Wirausaha dan Kerajinan serta Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dekranasda se-Kalimantan Selatan, yang digelar di Banjarbaru, Senin (3/11/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Dekranasda kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, pelaku IKM, dan pengrajin dari berbagai sektor unggulan, termasuk kerajinan khas kain sasirangan yang menjadi identitas budaya Banua.

Ketua Harian Dekranasda Kalsel, Abdul Rahim, usai membuka kegiatan menyampaikan bahwa workshop dan Rakorda ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring, kreativitas, dan inovasi pelaku usaha di sektor kerajinan daerah.

“Melalui kegiatan ini, kita ingin mendorong para pelaku IKM di Kalimantan Selatan agar terus berinovasi. Inovasi adalah kunci agar produk kita memiliki nilai tambah dan mampu bersaing, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan mancanegara,” ujar Abdul Rahim.

Ia menambahkan, Dekranasda Kalsel bersama pemerintah daerah telah melakukan berbagai pelatihan dan pendampingan agar para pengrajin memahami pentingnya pengembangan produk yang kreatif dan berorientasi pasar.

“Para IKM dan UKM sudah kita berikan pelatihan agar memahami bagaimana menghasilkan produk yang inovatif. Khususnya pada produk sasirangan yang sudah memiliki indikasi geografis (IG) dan diakui secara hukum sebagai warisan khas Kalimantan Selatan,” jelasnya.

Selain itu, Abdul Rahim juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara IKM dan Dekranasda di setiap kabupaten/kota agar dukungan dan pendampingan dapat berjalan efektif.

“Kami harap para IKM dapat berkoordinasi dengan Dekranasda di daerah masing-masing. Dekranasda siap menjadi mitra dan pendamping dalam meningkatkan kualitas produk serta memperluas pasar hingga ke tingkat nasional dan internasional,” tegasnya.

Melalui Rakorda ini, Dekranasda Kalsel juga memperkuat sinergi antar-daerah dalam membangun ekosistem kerajinan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi, sekaligus mendukung program pemerintah daerah dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Banjarbaru

IHK Kalsel Oktober 2025 Naik ke 109,42

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada pada Oktober 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Selatan di 5 kabupaten/kota, pada Oktober 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,11 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,12 pada Oktober 2024 menjadi 109,42 pada Oktober 2025.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,91 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,66 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,47 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,00 persen; kelompok pendidikan sebesar 3,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,08 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 18,97 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transportasi sebesar 0,13 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,05 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Mukhamad Mukhanif, Banjarbaru, Senin (3/11/2025).

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2025, antara lain: emas perhiasan, daging ayam ras, sigaret kretek mesin, bawang merah, telur ayam ras, nasi dengan lauk, sewa rumah, tarif rumah sakit, minyak goreng, kopi bubuk, kuebasah, mobil, sekolah dasar, sepeda motor, baju muslim wanita, beras, akademi/perguruan tinggi, pepaya, mie kering instant, pemeliharaan motor, bubur, sigaret kretek tangan, pasta gigi, bumbu masak jadi, ikan tongkol, ikan papuyu, gula pasir, sop, ikan peda, bahan bakar rumah tangga, ikan bakar, ayam goreng, cabai merah, soto, sekolah menengah atas, sigaret putih mesin, seragam sekolah anak, baju muslim pria, gado-gado, dan bakso siap santap.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: tarif parkir, angkutan udara, bwang putih, ikan patin, pisang, terong, semangka, ikan nila, dan sawi hijau.

Pada Oktober 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,00 persen; pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,14 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,26 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,42 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,01 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya tidak memberikan andil baik pendorong maupun penahan inflasi,” kata Mukhanif. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Banjarbaru

Pemprov Kalsel Latih ASN Kelola Keuangan dan Aset

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kalsel resmi membuka Pelatihan Pengelolaan Penatausahaan Keuangan dan Aset yang dilaksanakan di Aula I BPSDMD Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Senin (3/11/2025).

Kegiatan pelatihan ini akan berlangsung selama lima hari, dan diikuti oleh 30 peserta yang merupakan ASN perwakilan dari berbagai SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Kepala BPSDMD Provinsi Kalsel, Farid Fakhmansyah, yang diwakili oleh Sekretaris BPSDMD Provinsi Kalsel, Muhammad Shahrizal Fauzan, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan metode tatap muka (classical) sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme ASN.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita untuk meningkatkan kualitas aparatur agar mampu melaksanakan pengelolaan keuangan dan aset daerah secara lebih tertib, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel,” ujar

Ia menjelaskan, pelatihan ini tidak hanya relevan dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, tetapi juga menjadi tindak lanjut dari berbagai regulasi terbaru yang mengatur pengelolaan keuangan dan barang milik daerah.

Beberapa regulasi tersebut di antaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (yang menggantikan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016), serta Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 yang merupakan perubahan atas PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

“Tata kelola Barang Milik Daerah (BMD) harus terus diperkuat agar aset-aset daerah dapat memberi manfaat optimal bagi masyarakat dan pemerintahan,” jelas.

Lebih lanjut, Shahrizal juga mengajak seluruh peserta untuk aktif selama pelatihan berlangsung.

Ia menekankan pentingnya diskusi, berbagi pengalaman, dan membangun jejaring antar-pegawai agar ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan secara nyata di lingkungan kerja masing-masing.

“Manfaatkan lima hari pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. Jadikan momentum ini untuk memperbarui pemahaman dan praktik kita dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah demi meningkatkan profesionalisme, integritas, dan akuntabilitas ASN dalam memberikan pelayanan publik yang prima,” pesannya.

Pelatihan ini menjadi bagian dari program BPSDMD Kalsel dalam mendukung peningkatan kompetensi ASN, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mewujudkan birokrasi yang adaptif, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Banjarbaru

Seleksi Pimpinan Baznas Kalsel Masuki Tahap Verifikasi

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Proses seleksi calon pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Selatan periode 2026–2031 terus berlanjut. Setelah melalui serangkaian tahapan mulai dari seleksi administrasi hingga uji kompetensi berbasis Computer Assisted Test (CAT), dan wawancara, kini proses memasuki tahap verifikasi dan validasi oleh Baznas Republik Indonesia.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Fahrurazi, menjelaskan bahwa dari total peserta yang mengikuti seluruh tahapan, sebanyak 29 orang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti tahap verifikasi dan validasi.

“Sesuai hasil seleksi administrasi, kemudian dilanjutkan dengan seleksi kompetensi secara CAT dan wawancara, akhirnya dari 29 orang peserta dinyatakan lulus untuk mengikuti tahapan verifikasi dan validasi dengan Baznas Republik Indonesia,” ujar Fahrurazi, Senin (3/11/2025).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dari hasil seleksi tersebut, sebanyak 10 orang dengan peringkat nilai tertinggi kini telah ditetapkan untuk melangkah ke tahap berikutnya.

“Di Jakarta ada 10 orang yang hari ini ditetapkan sesuai dengan peringkat hasil nilai tes mereka. Kepada yang 10 orang ini kami harapkan untuk bersiap-siap, karena nanti dari Baznas Republik Indonesia atau Baznas Pusat akan turun langsung ke Kalimantan Selatan untuk melakukan verifikasi, validasi, dan wawancara lanjutan,” jelasnya.

Fahrurazi menambahkan, hasil dari proses tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi Baznas RI dalam menentukan rekomendasi akhir. Dari 10 nama tersebut, akan disaring menjadi 5 orang untuk diajukan kepada Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin guna diterbitkan surat keputusan (SK) pengangkatan.

“Selanjutnya dari Baznas RI nantinya akan merekomendasikan 5 orang dari 10 nama tersebut kepada Gubernur Kalimantan Selatan untuk ditetapkan sebagai pimpinan Baznas Provinsi Kalimantan Selatan periode 2026–2031,” tutupnya. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Banjarbaru

TPK Hotel Kalsel September 2025 Naik Jadi 56,27 Persen

Published

on

BANJARBARU, onlinekoranbarito.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang September 2025 terjadi kenaikan dari bulan sebelumnya (m–to–m).

“TPK September 2025 mencapai 56,27 persen atau naik 6,43 poin dibanding TPK Agustus 2025 yang sebesar 49,84 persen”, ujar Kepala BPS Kalsel, Mukhamad Mukhanif, Banjarbaru, Senin (3/11/2025).

Apabila dibandingkan dengan TPK pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu September 2024 yang sebesar 58,24 persen, terjadi penurunan sebesar 1,97 poin (y–on–y).

“Berdasarkan klasifikasi hotel bintang, pada September 2025, TPK tertinggi dicapai oleh klasifikasi hotel bintang 4, yaitu sebesar 59,81 persen, sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1 sebesar 36,72 persen,” kata Hanief.

Hanief menyebut, Rata–Rata Lama Menginap (RLM) tamu hotel bintang di Kalimantan Selatan pada September 2025 adalah sebesar 1,49 malam, mengalami kenaikan jika dibandingkan Agustus 2025 yang sebesar 0,10 malam (m–to–m). Dilihat dari klasifikasi hotel pada September 2025, RLM tertinggi terjadi pada hotel bintang 3 yaitu selama 1,62 malam dan terendah terjadi pada hotel bintang 1 yaitu selama 1,08 malam.

“Dilihat dari kelompok kamar pada September 2025, RLM tertinggi pada hotel nonbintang terjadi pada kelompok kamar >40 yaitu selama 1,05 malam dan yang terendah terjadi pada kelompok jumlah kamar 10–24 yaitu selama 1,01 malam,” kata Hanief. (adv/kmfksl/Aqmar/kb).

Continue Reading

Populer